Rabu, 30 Desember 2015

KARENA HARI INI HUJAN

(I)
karena hari ini hujan,
tapi langit tak lagi marah
dengan sabar kaupungut rerintikan percaya lalu menyemainya 
pada bejana rasa

(II)
karena hari ini hujan,
dan senja adalah warna yang menenangkan 
tiap tetes yang jatuh patuh pada tanah
aku semut-semut yang berjalan merayap 
pada permukaannya yang basah


(III)
karena hari ini hujan,
gemuruh petir membawa kabar kesementaraan
adalah pasti
sedang lenganmu ialah selusur kokoh
yang mengurai segala risau
maka kusematkan kamu
pada bulir doa paling lirih

(IV)
umpama hujan, kamu adalah tiap rinai yang menggoda 
anak kecil dalam diriku bangun dan bermain 
hingga kuyup. hingga waktu taklagi murung. 
hingga kita tumbuh menjadi ketenangan 
dan tiap lembar buku yang dibaca sampai titik 
pada halaman paling akhir.


kita, 
sepasang semoga dan amin 
yang takhenti digemakan
pada semesta.


Jakarta, 30 Desember 2015

2 comments:

  1. puitis syekali, anak bahasa yahh.... top bgt...
    aku pernah dan sering berdoa dengan berharap sebuah nama, namun aku kecewa. well, lebih baik berdoa untuk yang terbaik buat kita. hehe

    BalasHapus
  2. Bener, ga usah ngarep-ngarep deh lain kali. Capek.

    BalasHapus